Title : Introduce [ Brian ]
Idea by : Leo - Faa
Written by Leo
Draft 1 : 9 Agustus 2013
Begin
“ mereka berhasil “
Hikaru berdiri di depan kaca
lantai 3 sembari memandangi brian yang sedang melenturkan otot ototnya,
terlihat fath tertawa puas melihat saudaranya seperti bayi yang sedang belajar
berjalan, namun brian terihat serius dan juga focus dengan hal yang
dilakukannya, setidaknya dia ingin berhenti mendengar tawa fath yang
mengejeknya.
“ kau membuat teliga q sakit “
“ ahahahahaha, aq hanya sedang
mengtest pendengaran mu, ahahahhaha “
“ kau tidak bermain diluar? Yaaaa,
hanya sekedar menikmati suasana alam? “
Tiba tiba saja terdengar suara
ren yang sudah berdiri disampingnya, hikaru tidak berkomentar dirinya hanya
diam saja memperhatikan hal yang terjadi di depan matanya. Ren melirik hikaru
agak lama, tak lama kembali berjalan pergi
“ kau tidak sendirian “
“ aq memang tidak sendiri, aq
hanya sedang ingin sendiri “
Hikaru menjawab datar dan ren
hanya tersenyum kecil menutup matanya mendengar jawaban hikaru.
------
“ sudah lebih baik? “
Fath melihat brian yang sedang
duduk sembari memutar mutar pergelangan tangannya pelan
“ ya “
Brian menjawab singkat
“ baguslah, tapi sayang,
sepertinya kau belum bisa berlari “
Fath memandang brian dengan
tatapan mengejek
“ tidak masalah “
Brian kembali menjawab dengan
singkat. Membuat fath terdiam dan entah kenapa fath terlihat gemas dengan
saudaranya ini, entah gemas kesal atau gemas karena dia tidak mendapatkan
perhatiannya.. namun fath langsung menolehkan pandangannya ketika melihat chynthia
yang membawa papan kertas mendekati mereka.
“ bagaimana hari ini? “
Brian menoleh dan melihat
chynthia yang sekarang serada di depannya
“ sudah lebih baik “
“ berikan tangan mu “
Brian mengulurkan tangannya
setelah itu chynthia memeriksa denyut nadinya dan juga hal lain yang hanya dia
yang bisa melakukannya, brian diam, entah kenapa tapi sesuatu yang hangat
terasa mengalir di tubuhnya, sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.
“ oke, kau dalam kondisi baik “
Chynthia melepaskan tangan brian
setelah itu menulis sesuatu di kertas papan yang sedang di pegangnya
“ oia, knapa kau tidak mencoba
untuk berlari? “
“ kaki q belum bisa bergerak
dengan baik “
Mendengar itu chynthia hanya
senyum
“ cobalah “
Brian diam, tak lama bangun dari
duduknya, entah kenapa tapi dia merasakan semuanya dengan normal.
“ ayo lari, bayi “
Fath kembali mengejek, dan brian
hanya meliriknya dengan tajam
“ bercanda “
Fath terlihat pucat namun juga
menahan tawanya. Brian menggerakan kakinya namun langsung kembali terdiam kaget
(VO) “ bagaimana bisa? Kaki ku “
Brian kembali melangkahkan
kakinya, berjalan normal setelah itu mempercepat langkahnya berlari kecil,
melihat itu fath dan chynthia tersenyum kecil, brian berhenti, nafasnya
terengah, dan ketika itu brian mengukir senyum sembari menutup matanya..
-.-.-.-
“ sepertinya chynthia
menyembuhkan tubuh mu “
Fath duduk di kursi kerja di
kamar brian sembari melihat brian yang menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur
“ apa yang dia lakukan? “
Brian melihat langit langit kamar
“ kekuatannya positive energy dan
itu bisa digunakan untuk pengobatan “
Brian tidak kembali menjawab dan
perlahan menutupnya matanya sedangkan fath memperhatikannya
“ brian “
Brian membuka kembali matanya dan
melirik fath
“ jangan lupa jika sekarang kau
sudah berbeda “
Fath bangun dan berjalan keluar
“ istirahatlah, tubuhmu masih
belum terbiasa “
Brian hanya diam melihat
saudaranya itu keluar kamar, setelah itu menutup matanya dan tertidur.
-.-.-.-
1 bulan kemudian
“ oke, aq rasa kau benar benar
baik sekarang, semua berjalan sempurna “
Caril bicara pada brian sembari
melihat catatannya
“ terima kasih “
Brian mengangguk kecil namun
dirinya terlihat bingung
“ ada apa? Kau merasakan sesuatu?
“
“ bukan itu “
Brian melihat lantai tak lama
menatap caril dengan serius
“ kalian sudah menyelamatkan
nyawa q, membuat q sembuh dari penyakit q, dan aq merasakan sesuatu yang lain
yang aq tidak ketahui berada di dalam tubuh q, apa yang harus q lakukan untuk
semua itu? “
Caril menarik bibirnya kecil
mendengar itu dan menyimpan peda di atas meja dengan pelan dan membalas brian
dengan tatapannya
“ nikmati hidup mu, karena itu
yang diinginkan saudara mu “
Caril tersenyum kecil, sedangkan
brian hanya terdiam dengan jawabannya, tidak tau harus berkata apalagi sehingga
dari mulutnya hanya terucap kata terima kasih.
-.-.-.-
Brian menutup pintu ruang
kesehatan setelah itu berjalan menuju kamarnya, namun ketika sampai ditangga
brian menghentikan langkahnya dan melihat sekeliling, tidak ada salahnya untuk
melihat lihat keadaan dan dirinya pun ingin merasakan angin lembut di pagi ini.
Brian berbalik dan turun dari lantai
3, dirinya melihat sekitar, melihat hikaru yang memandang taman dari jendela,
hikaru melirik brian dengan wajah datar setelah itu kembali melihat taman,
membuat brian mengerutkan keningnya kecil dan namun tidak berkomentar.
“ hati hati “
Brian menghentikan langkahnya
melihat fath dan beberapa orang yang tidak di kenalkan mengucapkan salam pada
sesorang yang berada di dalam mobil, setelah mobil itu pergi, terlihat fath
berbisik pada orang yang berambut abu abu disampingnya. Namun brian hanya diam
saja dan kembali berjalan.
“ kak fath!!!! “
Tiba tiba saja seorang anak
menerjang brian dari belakang, membuat brian kaget dan langsung melihat anak
itu, leo
“ kak fath! Ayuk main! Aq lihat
kak fath keluar dari ruang kesehatan, apa ada masalah? “
“ aq bukan fath “
Brian melihat leo dengan wajah
datar
“ kak fath kenapa, jelek sekali
memasang wajah seperti itu “
Tiba tiba saja leo menarik ke2
pipi brian
“ kak fath baik baik saja? “
Brian diam tidak berkomentar tak
lama tersenyum terpaksa
“ aq bukan fath, aha aha aha “
Leo diam memandang brian tak lama
“ huaaa “
Tiba tiba saja leo teriak membuat
brian kaget agak memundurkan kakinya
“ kak fath, katakan apa yang kak
caril lakukan QAQ, katakan!!!!!!! “
Brian diam poker face, bagaimana
bisa anak yang di depannya ini tidak mendengar jawabannya jika dia bukan fath,
akhirnya brian melihat leo berlali menuju lantai atas sembari teriak kecil
memanggil nama caril. Brian menghela nafas kecil setelah itu masuk kedalam
ruang tengah, namun brian langsung terdiam dan jatuh terduduk ketika beruang
sudah di depannya, duduk dan melihat kearahnya.
“ bagaimana bisa, beruang di
dalam rumah “
Jantung brian berdetak kencang, keringat dingin dan
juga tubuh yang gemetaran
“ (vo) apa yang harus q lakukan?
Aq aq harus pura pura mati? Ya, memang itu yang harus di lakukan ketika bertemu
dengan bruang “
Bruk! Tiba tiba saja brian
menjatuhkan diri, telungkup.
Bruang “ ?? “
Mendengar sesuatu, jasper yang
sedang duduk langsung menoleh kearah suara, dan langsung teriak kecil ketika
melihat brian tertidur di lantai
“ fath! Apa yang terjadi? Bruang?
Apa yang sudah kau lakukan? “
Jasper menyimpan bayi cheetah
yang sedang di pangkunya dan menghampiri brian.
“ fath! Bangun hei. Kau baik baik
saja “
Brian diam membuka matanya dan
melirik jasper yang melihatnya dengan khawatir
“ kau tidak apa apa? “
“ huaaaa “
Namun tiba tiba saja brian bangun dan teriak kecil ketika melihat
cheetah berjalan mendekatinya
“ bagaimana bisa binatang buas
ada di dalam rumah? “
“ he? “
Jasper terlihat heran
“ mereka kan peliharaan q? err..
fath, aq rasa kau harus menemui caril “
“ aq bukan fath “
Brian melihat jasper, namun
dirinya masih gemetaran melihat beruang menggerakan tubuhnya kearahnya
“ a-apa yang harus q lakukan? “
Jasper diam memperhatikan brian,
“ jika kau bukan fath, lalu kau
siapa? “
“ brian “
“
wajah kalian sama “
“ kami kembar “
Brian menjawab cepat, jasper
diam, tak lama dirinya seperti mengingat sesuatu yang membuat brian mungkin
bisa bernafas lega
“ kau kakaknya yang mendapat
pengobatan itu yah?, salam kenal, aq jasper, kau tidak perlu takut dengan
mereka, mereka teman q “
Brian mengangguk kecil
“ brian “
“ saa, beruang, jangan takuti
brian, dia masih belum terbiasa “
Beruang diam, tak lama, berjalan
menjauh dan duduk di dekat kursi, brian menghela nafas kecil dan mencoba bangun
“ bagaimana bisa, mereka menjadi
teman mu? “
“ kemampuan q, aq mempunyai
kemampuan untuk berkomunikasi dengan mereka “
Jasper tertawa kecil, dan brian
tidak kembali menjawab, satu hal lagi yang bertambah di kepalanya, dia melihat
sesuatu yang tidak mungkin terjadi di depannya, dan brian mulai merasa jika
sesuatu yang besar akan terjadi, mungkin saja dirinya akan bertemu dengan hal
yang lebih aneh dan juga mengerikan dari pada behadapan langsung dengan
beruang, namun tiba tiba saja brian benar2 terdiam ketika mengingat dirinya
yang pura pura mati, ingin sekali membenturkan kepalanya sendiri jika kembali
mengingat hal itu.
-.-.-.-
Brian kembali berjalan menuju
lantai dasar, dan langsung menghentikan langkahnya ketika melihat harimau putih
berjalan menuju kearahnya,
“ harimau jasper, aq hanya perlu
berjalan tenang seolah tidak melihat apapun “
Brian bergumam kecil dan kembali
melangkahkan kakinya
“ fath mau kemana? Aq tadi
mencari mu “
DEG! Dalam 1 detik brian kembali
menghentikan langkah kakinya, mendengar harimau itu bicara padanya, wajahnya
kembali memucat
“ fath? “
Harimau itu kembali bicara, brian
diam kehabisan nafas dan tertawa kecil
“ fath? Ada sesuatu? “
“ aq bukan fath “
V.o “ kuatkan diri kuatkan diri “
“ bukan fath? “
Tiba tiba saja harimau itu
berubah bentuk menjadi manusia, berambut merah dan juga mata hijau. Haru. Brian
diam
“ huaaaaaaaaaaaaaaa “
“ eh? “
-.-.-.-.-.-.-
brugh! Brian menutup pintu
kamarnya, nafasnya terengah, keringat mengucur di keningnya,
“ apa apa ini, tempat apa
sebenarnya ini “
Brian bicara sendiri, mengambil
air di atas meja dan meminumnya
“ bagaimana bisa, binatang
berubah menjadi manusia, aq yakin aq tidak sedang bermimpi “
Brian mengatur nafasnya setelah
itu duduk di tempat tidurnya.
No comments:
Post a Comment