VisiTors

Thursday, September 12, 2013

Time [1]

Title : Time [ 1 ]
Cast : Ren And Jasper
Note : I have no female chara, so I  always use male chara for every my script. But this is just story, so I think, dats not a big problem. Thank you.
Draf 1. 27 juni 2013

ALL IS OWN.

Begin

Tik. Tok. Tik. Tok. Tik. Tok. Hening. Tidak ada suara yang terdengar  di dalam ruangan sepi itu. Selain suara jam dinding yang terus saja berdetak dan berputar, menandakan jika waktu terus saja berlalu tanpa bisa dihentikan.  Angin berhembus lembut menerbangkan korden dengan jendela yang terbuka, hempasan kecil di rambut pink rose itu, wajah yang pucat terlihat bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Lembaran kertas yang di peganngya perlahan di tutupnya, tanpa suara. Orang yang duduk di depannyapun tidak kembali berkomentar, sembari membenarkan kacamatanya, orang itu memperhatikan orang di depannya dengan mata hijaunya, tidak ada kalimat yang ingin di ucapkannya, namun dirinya hanya berfikir jika memang sangat menyakitkan bagi anak yang baru saja berumur 19thn mengalami hal ini.

“ apa yang harus q lakukan? “
Anak itu kembali membuka percakapan masih dengan wajahnya yang tertunduk. Orang itu tidak langsung menjawab dan mengambil kertas lain yang bertuliskan nama anak itu di atasnya. Jasper C. Casttleland. Leukemia mielositik kronis.
“ tetap jalani hidup mu seperti biasa, dan cobalah untuk hidup lebih lama “
Jasper tidak langsung menjawab, dirinya diam dan menutup matanya perlahan, bagaimana bisa dirinya terkena penyakit seperti itu, penyakit yang bahkan sudah pasti akan membunuhnya dengan  waktu sekitar 1 tahun, lebih ataupun kurang, namun itu sesuatu yang sudah pasti.
“ caril. Aq…….. “
Keadaan kembali hening, jasper membuka matanya dan memandang lantai berkeramik krem itu, suara suara lain terasa sangat terdengar, suara anak kecil, ibu ibu yang sedang mengobrol, angin yang menyapa lembut, membuatnya sangat tersadar jika dirinya memang sedang berada di rumah sakit, di ruangan caril, dokter yang memeriksanya dan juga teman dari kakaknya. Ruangan yg dekat dengan taman tempat orang orang beristirahat. Walaupun apa yang benar2 diinginkannya adalah jika dirinya sedang berhayal, walaupun itu terdenga r sangat tidak mungkin.
“ bersikaplah normal “
“ tidak bisa, ini membuat q sangat terpukul kau tau? “
Jasper mengangkat wajahnya dan melihat caril dengan wajah yang hampir saja menangis
“ ketika mengetahui  sebuah kenyataan yang menyakitkan, bagaimana bisa aq kembali bersikap normal “
“ lalu kau akan seperti apa? Kau akan meratapi hidup mu? Seperti itu? “
“ kau tidak tahu apa yang q rasakan… “
Suara jasper meninggi…
“ kau juga tidak tahu apa yang ku rasakan, kau kira membritahu pasien tentang sesuatu yang menyakitkan itu hal mudah? Kau tahu, aq berulang kali memeriksa  hasil dari pemerikasaan mu, aq berharap jika semua ini salah, aq berharap jika aq lah yang salah. Namun hasilnya tetaplah sama. Itu menyesakan. Aq menyangi mu. Aq sudah menganggap mu saudara, dan aq harus menyampaikan berita ini padamu. kau kira itu hal yang menyenangkan? Kau kira itu tidak menyakitkan?“
Hening. Jasper tidak kembali menjawab, entah kenapa, tapi suara angin terdengar lebih keras.
-.-.-.-
Jasper berjalan di jalanan kota archangel yang lumayan sepi, orang orang terlihat santai melakukan aktifitas mereka masing-masing. Walaupun pusat kota, jalanan terlihat lenggang dari kendaraan kendaran pribadi ataupun umum. Angin masih berhenbus dan udara semakin dingin karena waktu yang mulai menunjukan sore hari. Jasper menghentikan langkahnya dan melihat kearah taman kota, melihat anak kecil yang sedang bermain, tertawa lepas dan juga ada yang menangis karena dirinya tidak diajak bermain sehingga orang tuanya harus menghampirinya dan menghentikan tangisannya.  Jasper tersenyum kecil dan kembali melangkahkan kakinya, memandang gedung gedung2 yang tinggi dan kembali mengalihkan pandangannya pada setiap toko yang di laluinya. Memperhatikan setiap gerakan orang lain dan juga aktifitas lainnya. 
“ aq pulang “
Jasper membuka pintu rumah dan berjalan masuk kedalam ruang tengah melemparkan tasnya keatas meja sembarangan.
“ sudah pulang? Bagaimana hari mu hari ini? “
Terdengar sahutan dari arah dapur
“ seperti biasa “
Jasper tersenyum kecil sembari mengambil minuman dingin dari dalam kulkas, meminumnya dan memperhatikan laki laki dengan rambut abu2 yang  terlihat sedang sedang memasaka untuk makan malam. Renald falcone. 23thn
“ syukurlah,  aq senang mendengarnya, bagaimana dosen yang menurutmu menyebalkan itu? Apa dia memberimu tugas yang tidak biasanya itu? “
Ren melirik jasper sembari mengaduk bumbu yang sedang di masaknya.
“ dia tidak masuk. Aq bersyukur sekali “
Jasper melangkahkan kakinya kembali masuk ke ruang tengah dan mensandarkan tubuhnya di sofa, menutup matanya perlahan dan merasakan hembusan angin yang masuk, tersenyum miris ketika kembali mengingat apa yang dikatakan caril padanya, bagaimanapun juga, Ren tidak boleh mengetahui keadaan dirinya yang sebenarnya.
“ aq tidak mau membuat Ren khawatir “
Jasper bergumam kecil dan tidak terasa, sapaan angin membuatnya dirinya mengantuk dan akhirnya tertidur. Merasa keadaan kembali hening, ren melirik kearah ruang tengah dan melihat jasper yang tidak bergerak.
“ apa dia tertidur? “
Ren mematikan kompor dan mencuci tangannya, setelah itu mendekati jasper  dan tersenyum kecil ketika melihatnya tertidur polos sembari duduk. Namun Ren agak mengerutkan keningnya ketika menyadari sesuatu.
“ kau terlihat pucat jas “
Ren bicara sendiri dan memperhatikan anak yang di depannya ini dengan lekat
“ ng.. “
Jasper agak membuka matanya dan langsung terbangun ketika melihat Ren sudah berdiri di depannya memperhatikannya
“ ah, aq tertidur yah “
Jasper bangkit dan mengambil tasnya, namun Ren menahan tangannya ketika dirinya akan pergi.
“ tunggu “
“ iyah? “
Jasper melihat Ren dengan wajah innocentnya.
“ kau sakit? Wajahmu terlihat pucat? “
“ eh? Tidak, aq mungkin hanya sedikit kecapaian “
Jasper tersenyum kecil, membuat ren melepaskan tangannya dalam waktu yang lumayan lama. Ren diam memandang jasper yang naik ke kamarnya dengan ekspresi wajah yang sama..
“ kau tidak bisa menyembunyikannya dari q “
Ren bergumam kecil dan kembali ke dapur, membereskan masakannya.
Sedangkan di dalam kamar, jasper menyimpan tasnya di atas tempat tidur dan menjatuhkan tubuhnya yang mulai terhyung.
“ maaf Ren “
-.-.-.-
Jasper turun keruang tengah sembari mengeringkan rambutnya yang basah, melihat ren yang sedang menata meja, membuatnya tidak pikir panjang langsung mengambil satu udang goreng yang masih hangat.
“ heh!. Tidak boleh makan dulu “
Ren melirik jasper dengan tajam
“ lapar… hehehe… “
Jasper tertawa kecil dan menghabiskan udang goreng yang berada di mulutnya, namun ketika dirinya akan kembali mengambil udang gorengnya, tiba tiba saja pisau dapur melesat dan menancap tepat di depan tangan jasper sehingga tangan jasper langsung berhenti dan jasper melompat kaget
“ kau ingin melubangi tanganku hah? “
Jasper terlihat protes.
“ ahahahaha… jangan dulu makan… biarkan sajian ini tersaji secara sempurna “
“ lama “
Jasper tidak menghiraukan ren dan kembali mengambil udangnya.
“ kau tidak mengerti seni “
Ren sweatdrop dan akhirnya menyelesaikan sajainnya
“ tadaa,, makan malam… “
Ren melepas celemeknya dan berjalan menuju kamar.
“ aq tidak akan memaafkan mu jika ketika aku kembali udangnya sudah habis “
Ren terlihat mengerikan dan itu hanya membuat jasper tertawa semari mengeringkan rambutnya dan mengunyah udang yang di ambilnya secara illegal itu.
“ q akui, si aneh itu jago dalam hal memasak “
Jasper kembali mengambil udangnya dan duduk di sofa, menonton acara berita sembari menunggu Ren selesai.
Jasper duduk begitu saja, sembari mengunyah udang jasper memperhatikan setiap berita yang di tontonnya, terlihat serius namun bukan karena apa yang di tontonnya, perkataan caril  dan juga hasil pemeriksaannya terus saja berputar di kepalanya. Apapun yang dilakukan tidak bisa menghentikan penyakitnya. 1 tahun adalah waktu yang tersisa, kurang ataupun lebih, tergantung dari dirinya yang bisa bertahan atau tidak. jasper menoleh kearah tangga, entah kenapa tapi sekarang yang berada di kepalanya adalah Ren, orang yang tinggal bersama dirinya dan juga orang yang selalu menjaganya, seperti kaka sendiri, walaupun sebenarnya mereka tidak mempunyai hubungan darah ataupun keluarga. Hubungan mereka sangat dekat dan dirinya tidak bisa menyembunyikan apapun dari Ren, walupun dirinya mengetahui jika cepat atau lambat ren akan mengetahui keadaan dirinya yang sesungguhnya. Dan dirinya tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi ren jika mengetahui keadaan dirinya yang sebenarnya
Diisolve
“ kau mengambil 3 udang “
Ren duduk melihat jasper yang mengambil nasi
“ kau lama, jadi ya, aq mengambil apa yang terlihat “
“ hahhhh…  “
Ren menghela nafas kecil dan menerima piring dari jasper dengan nasi di atasnya.
“ kau terlihat pucat “
Ren memperhatikan jasper sembari mengambil udang untuk dirinya
“ aq merasa biasa saja “
Jasper melirik ren dan mengambil bagiannya.
“ syukurlah jika seperti itu “
DEG! Dalam 1 detik jasper menghentikan tangannya, membuat Ren langsung menghentikan suapannya dan agak mengangkat alisnya
“ ada apa? “
“ aq baru ingat… “
“ apa? “
“ aq haus.. hehe “
Jasper tertawa dan minum, setelah itu kembali pada aktifitasnya…
-.-.-.-
1 dtik, 1 menit, 1 jam, 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, waktu terus saja berlalu dengan cepat, terlihat jasper yang selalu biasa saja di depan ren, melakukan aktifitas secara biasa dan juga semua hal dengan biasa, walaupn kadang dirinya merasa jika kepala berputar cpat, namun selalu menahannya. Caril memerinya obat, entah untuk apa namun yang pasti itu sedikit bisa membantunya dalam menghilangkan sedikit rasa sakitnya.
“ cih “
Jasper mendengus kecil mensandarkan tubuhnya pada tembok kelas, membuat orang orang melihatnya dengan heran namun tidak menghiraukannya. Rasa pusing kembali kambuh dan juga pandangan yang berputar, tubuh yang mendadak lemas membuatnya sangat kesal.
“ kenapa harus di tempat seperti ini.. “
Jasper merosot dan bersandar, rasa sakit yang di tahan membuatnya terengah. Pada akhirnya jasper menyadari jika salah satu kenalannya  sudah berdiri di depannya dengan wajah heran.
“ jas. Kau baik baik saja? “
“ ah ya, aq baik baik saja, tidak apa apa “
Jasper memandang orang itu. Laki laki berambut coklat, salah satu dosen muda di universitasnya dan juga Teman baik ren. Hyo.
“ kau terlihat aneh dan juga pucat “
Jasper tidak kembali menjawab dan malah menundukan wajahnya, sakitnya semakin menjadi, kenapa harus hyo, jika seperti ini, hyo akan membicarakannya dengan Ren dan Ren akan mengetahui hal yang sebenarnya.
“ aq tidak apa apa “
Jasper mencoba berdiri, namun percuma, walaupun jasper memaksakan tubuhnya, tubunya hanya terhuyung dan akhirnya jasper terjatuh dengan pandangan yang sudah berubah gelap.
-.-.-.-
“ aq tidk bisa mengantarnya, aq tidak membawa kendaraan “
Sayup sayup terdengar suara hyo yang sedang berbicara dengan seseorang. Jasper melirik hyo yang sedang berdiri melefon seseorang yang dia yakini adalah  ren
“ ya. Aq menjaganya “
Setelah itu sembungan tertutup. Hyo menoleh kearah jasper dan melihat jasper sudah sadar.
“ aq kenapa? “
Jasper mencoba duduk dan memegang kepalanya
“ kau pingsan. “
Hyo duduk dan memperhatikan jasper
“ aq menemukan ini di dalam tas mu “
Hyo menunjukan obat milik jasper yang membuat jasper saat itu juga langsung tersentak kaget
“ apa yang kau lakukan? “
Jasper merebut obatnya dan memasukannya kembali kedalam tasnya
“ kenapa membuka tas q sembarangan? “
“ aq hanya melakukannya saja “
Hyo terlihat innocent mengangkat bahunya
“ aq harus pergi “
Jasper turun dari tempat tidur, walupun dengan tubuh yang terhuyung, jasper tetap memaksakan dirinya
“ ren sedang dalam perjalan. Kau akan pulang begitu saja? ‘
“ tidak ada hubungannya dengan mu “
Jasper terlihat kesal dan berjalan keluar
“ kau yang bersikap aneh membuktikan jika kau menyembunyikan sesuatu “
Hyo bicara santai dan duduk di ranjang sembari memandang anak berambut pink itu dengan mata hijau mengkilatnya
“ dan sayangnya aq tau, obat apa yang berada di dalam tas mu itu “
Mendengar itu jasper langsung menghentikan langkahnya dan melirik hyo dengan tatapan khasnya
“ jangan katakan apapun pada Ren, kumohon “
“ ceritakan maka aq akan pertimbangkan “
“ huh! Aq tau kau akan tetap menceritakannya “
Jasper mendengus kecil dan kembali melangkahkan kakinya dan hyo hanya tersenyum kecil menghadapi anak yang mendadak keras kepala ini
“ kenapa kau menyembunyikannya dari Ren? “
Hyo mengikuti langkah jasper, membuat jasper kesal namun tidak ada yang bisa di lakukannya.
“ kau tidak ingin membuatnya khawatir? Seperti itu? “
Hyo terus saja bicara dan jasper belum juga menjawab.
“ jangan berfikir seperti anak kecil, jika seperti  itu, kau hanya akan menambah beban mu “
“ kau cerewet “
Jasper mendengus kesal dan hyo hanya tersenyum kecil
“ yah,, terserah pada mu, namun jangan salahkan aq jika aq kelepasan membocorkan rahasia mu “
Hyo melihat jasper sembari tersenyum licik dan berjalan mendahuluinya
“ aq bahkan tidak mendengar kata terima kasih “
“ kau menyebalkan “
“ hahaha “
Hyo tertawa kecil sedangkan jasper cemberut.
-.-.-.-
Jasper duduk di lobi pintu masuk, wajahnya terlihat semakin pucat, dirinya langsung mengangkat wajahnya ketika mendengar panggilan yang di kenalnya
“ ren “
“ jas, bagaimana keadaan mu?  Hyo member tahu q jika kau pingsan.. “
“ um ya, tadi, namun sekarang sudah tidak apa apa “
“ kau yakin? “
Ren memperhatikan jasper
“ kau terlihat sangat pucat “
“ bisa qt pulang sekarang? “
Jasper mengalihkan pembicaraan. Ren menyadari itu namun, dirinya tidak membahasnya.

Dalam mobil, jasper terlihat lebih banyak diam, mengerutkan dahinya terlihat sedang menahan sesuatu
“ jas, apa qt perlu ke rumah sakit? “
“ tidak, aq tidak apa apa “
“ kau terlihatr pucat “
“ ren… aq baik baik saja “
Jasper menoleh kearah Ren dan memandangnya.
“ kau tidak bisa membohongi q jas “
“ ren…. “
Jasper melihat Ren dengan tatapan memelas
“ aq baik baik saja, tadi hanya pingsan biasa  “
Ren diam melihat jasper, tak lama menghela nafas kecil dan tidak kembali berkomentar. Sedangkan wajah jasper, terlihat kembali berubah menjadi sayu yang tidak dia sadari jika itu menyita perhatian orang yang berada di sampingnya
FADE OUT
“ Aq tidak peduli apa yang q lakukan, aq akan mengetahui apa yang kau sembunyikan “
Jasper beridiri di bawah kocoran air keran yang berada di atasnya, air mengalir diatas kulitnya yang semakit pucat itu dengan sempurna,  dirinya hanya diam dan menunduk, terlihat warna lain ikut mendominasi air yang mengucur itu. Warna merah yang bercampur. 
“ Ren… aq tidak bisa mengatakannya “
Jasper bicara sendiri dan semakin menunduk, merasakan setiap tetes air yang menyentuh setiap inchi kulitnya.
“ bagaimana keadaan jasper? “
Perkataan langsung hyo ketika sahabatnya barusaja duduk di kursi yang sudah di pesannya.
“  dia baik baik saja, walaupun ada yang sedikit aneh dengan sikapnya “
Mendengar itu, hyo tersenyum kecil dan melihat ren dengan serius
“ kau tidak tahu penyebab dari sikapnya yang aneh itu? “
Mendengar perkataan hyo yang memancingnya, ren langsung diam dan memandang sahabatnya itu dengan serius
“ kau tahu yang membuat jasper bersikap aneh “
“ ahahahahaha “
Hyo tertawa penuh arti dan tiba tiba saja menuliskan sesuatu diatas kertas dan memberikannya pada Ren
“ aq yakin kau tau, nama obat apa itu “
Ren terdiam membaca nama obat yang hyo tuliskan, mencoba mengingat. Saat itu pelayan mengantarkan pesanan minuman yang mereka pesan dan hyo langsung meminumnya sembari mempehatikan  orang di depannya yang tiba tiba saja wajahnya memucat
“ apa maksudnya ini? “
“ kau sudah mengingatnya? “
“ tidak mungkin, bagaimana bisa? “
 “ Aq menemukan obat itu ada di dalam tas jasper ketika dirinya pingsan, reaksinya lumayan membuat q kaget. Dan aq bisa langsung menebaknya. “
“ kau bercanda “
Ren semakin terlihat serius
“ bagaimana jika kau membuktikannya? “
Hyo tersenyum aneh dan mendekatkan wajahnya pada Ren dan bicara dengan suara rendah
“ kau tau sendiri jika aq bukan orang yang suka bermain main “
“ huh! “
Ren mendengus dan berdiri, membalas senyum aneh hyo dengan senyuman smirknya
“ ya, bermain main dengan hal normal.. “
Dan hyo membalas tatapan ren dengan wajah – kau – tahu – siapa –aku.
-.-.-.-
Ren membuka pintu dengan biasa, tidak terlihat hal lain di wajahnya selain hal yang biasa jasper lihat ketika orang yang sudah dianggap kakanya ini kembali dari luar. Terlihat jasper yang sedang memakan eskrim sembari menonton berita menoleh kearahnya dengan expresi yang biasanya
“ kau pulang agak telat “
“ ya, aq tahu, ada sedikit masalah di kantor “
“ apa? “
“ keterlambatan barang “
Ren mengambil  eskrim dari tangan jasper dan memakannya
“ itu punya q “
Jasper terlihat cemberut
“ kau bisa mengambil yang baru “
Ren terlihat santai
“ harusnya aq yang mengatakan itu “
Jasper bangkit dan mengambil yang baru di lemari es, Ren tidak kembali menjawab dan malah memperhatikan jasper dengan lekat dan juga tajam
“ kenapa kau menyembunyikannya dari q “
Ren bergumam kecil.
-.-.-.-
Dikamar. Terlihat jasper kembali membuka surat pemeriksannya. Sudah 2 bulan setelah dirinya di vonis, jasper diam berdiri dan menghela nafas kecil
“ kenapa? “
namun tiba tiba saja jasper menoleh kearah pintu ketika mendengar pintu terbuka dengan kertas yang masih ditangannya.
“ jas, kau belum tidur? “
“ ren.. ya. Aq belum “
Jasper memasukan kembali kertasnya dan berusaha terlihat biasa saja
“ kertas apa itu? “
Ren masuk kedalam kamar dan mendekati jasper yang sudah kembali memasukan kertasnya kedalam amplop.
“ archangel hospital? “
Ren berdiri memperhatikan jasper dan juga amplopnya, entah tapi dirinya merasakan  jika semua yang dikatakan hyo adalah benar. Walaupun dengan hanya clue salah satu nama obat, namun ren bisa menebaknya dan merasa yakin. Jasper diam, sial sekali, kenapa ren harus masuk saat dirinya sedang memegang surat itu, dan dengan begini, jasper bingung apa yang akan dilakukannya, tetap menutupi keadaanya atau mengatakan hal yang sebenarnya, namun bagaimanapun juga, dirinya tidak bisa. Ini sangat menyakitkan.
“ jas, boleh aq melihat kertasnya? “
Ren semakin dekat
“ tidak “
Jasper meremas amplopnya dan menyembunyikannya di belakang tubuhnya
“ ren tidak boleh membacanya, ren tidak boleh mengetahuinya “
“ tapi aq sudah “
Ren berhenti mendekati jasper dan melihatnya dengan sayup
“ sebenarnya ada apa? Kenapa kau menyembunyikannya dari q.  “
Tidak ada jawaban
“ apa aq tidak kau percaya? Sehingga kau tidak mengatakan hal yang sebenarnya? “
“ aq tidak mau “
Jasper melangkahkan kakinya kebelakang dan agak menjahui  orang di depannya itu
“ aq tidak mau ren mengetahui keadaan q. aq tidak mau membuat ren khawatir “
Jasper menggeleng kecil dengan wajah yang semakin menunduk. Sedangkan ren hanya diam, rasa yang entah kenapa terasa sakit. Entah sakit karena jasper tidak mempercayainya, atau karena sakit menerima kenyataan jika semua yang dipikirkannya adalah benar
“ jasper.. “
“ no. ren.. “
Jasper semakin mundur dan akhirnya tubuhnya tertahan di tembok. Merosot pelan dengan pandangan yang mulai memudar
“ aq tidak ingin…. Membuat Ren khawatir “
Jasper tersenyum kecil di sisa kesadarannya dan akhirnya roboh, seketika wajah Ren memucat dan langsung berlari pada tubuh yang lemas itu
“ jasper “
-.-.-.-
Caril menutup pintu ruangan dan menghela nafas pelan
“ bagaimana jasper? “
Ren langsung bertanya dan berdiri di depan caril yang terlihat prihatin
“ sebaiknya kau jangan terlalu menekannya “
Caril melihat ren
“ itu hanya akan memperpendek umurnya “
“ aq hanya bertanya “
Ren mengikuti caril yang berjalan menuju ruangannya
“ tapi kau memaksanya “
Caril melirik ren dengan tajam, membuat Ren terdiam dan menghentikan langkahnya
“ biarkan dia istirahat “
Ren hanya mengangguk kecil tidak kembali menjawab, dan hyo hanya berdiri dibelakang ren sembari melihat caril dengan tatapan angkuh
“ dia jujur sekali “
-.-.-.-
Ren voice over
Bodoh sekali, kenapa kau tidak meberitahu q tentang keadaan mu? Kau tau, aq seperti orang bodoh disini, khawatir dan terus saja memikirkan mu, kau membuat q shock dimana aq bahkan tidak tahu keadaan sebenarnya dari orang yang  q sayangi. Kenapa kau tidak mengatakannya dan bahkan menyembunyikannya. Apa kau tidak percaya pada q untuk menjaga mu dan berusaha membantu menyembuhkan mu? Apa yang kau pikirkan? Kau ingin agar aq tidak khawatir? Kau salah, aq semakin khawatir ketika aq tidak mengetahui keadaan mu. Bodoh. Sekarang aq bertingkah seperti orang gila yang tidak bisa melakukan apapun.
Ren voice over end

TO BE CONTINUED

No comments:

Post a Comment

Map