VisiTors

Thursday, September 12, 2013

Introduce

Title : Introduce [ Brian ]
Idea by : Leo - Faa
Written by Leo
Draft 1 : 9 Agustus 2013

Begin


“ mereka berhasil “
Hikaru berdiri di depan kaca lantai 3 sembari memandangi brian yang sedang melenturkan otot ototnya, terlihat fath tertawa puas melihat saudaranya seperti bayi yang sedang belajar berjalan, namun brian terihat serius dan juga focus dengan hal yang dilakukannya, setidaknya dia ingin berhenti mendengar tawa fath yang mengejeknya.
“ kau membuat teliga q sakit “
“ ahahahahaha, aq hanya sedang mengtest pendengaran mu, ahahahhaha “
“ kau tidak bermain diluar? Yaaaa, hanya sekedar menikmati suasana alam? “
Tiba tiba saja terdengar suara ren yang sudah berdiri disampingnya, hikaru tidak berkomentar dirinya hanya diam saja memperhatikan hal yang terjadi di depan matanya. Ren melirik hikaru agak lama, tak lama kembali berjalan pergi
“ kau tidak sendirian “
“ aq memang tidak sendiri, aq hanya sedang ingin sendiri “
Hikaru menjawab datar dan ren hanya tersenyum kecil menutup matanya mendengar jawaban hikaru.
------


“ sudah lebih baik? “
Fath melihat brian yang sedang duduk sembari memutar mutar pergelangan tangannya pelan
“ ya “
Brian menjawab singkat
“ baguslah, tapi sayang, sepertinya kau belum bisa berlari “
Fath memandang brian dengan tatapan mengejek
“ tidak masalah “
Brian kembali menjawab dengan singkat. Membuat fath terdiam dan entah kenapa fath terlihat gemas dengan saudaranya ini, entah gemas kesal atau gemas karena dia tidak mendapatkan perhatiannya.. namun fath langsung menolehkan pandangannya ketika melihat chynthia yang membawa papan kertas mendekati mereka.
“ bagaimana hari ini? “
Brian menoleh dan melihat chynthia yang sekarang serada di depannya
“ sudah lebih baik “
“ berikan tangan mu “
Brian mengulurkan tangannya setelah itu chynthia memeriksa denyut nadinya dan juga hal lain yang hanya dia yang bisa melakukannya, brian diam, entah kenapa tapi sesuatu yang hangat terasa mengalir di tubuhnya, sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.
“ oke, kau dalam kondisi baik “
Chynthia melepaskan tangan brian setelah itu menulis sesuatu di kertas papan yang sedang di pegangnya
“ oia, knapa kau tidak mencoba untuk berlari? “
“ kaki q belum bisa bergerak dengan baik “
Mendengar itu chynthia hanya senyum
“ cobalah “
Brian diam, tak lama bangun dari duduknya, entah kenapa tapi dia merasakan semuanya dengan normal.
“ ayo lari, bayi “
Fath kembali mengejek, dan brian hanya meliriknya dengan tajam
“ bercanda “
Fath terlihat pucat namun juga menahan tawanya. Brian menggerakan kakinya namun langsung kembali terdiam kaget
(VO) “ bagaimana bisa? Kaki ku “
Brian kembali melangkahkan kakinya, berjalan normal setelah itu mempercepat langkahnya berlari kecil, melihat itu fath dan chynthia tersenyum kecil, brian berhenti, nafasnya terengah, dan ketika itu brian mengukir senyum sembari menutup matanya..
-.-.-.-
“ sepertinya chynthia menyembuhkan tubuh mu “
Fath duduk di kursi kerja di kamar brian sembari melihat brian yang menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur
“ apa yang dia lakukan? “
Brian melihat langit langit kamar
“ kekuatannya positive energy dan itu bisa digunakan untuk pengobatan “
Brian tidak kembali menjawab dan perlahan menutupnya matanya sedangkan fath memperhatikannya
“ brian “
Brian membuka kembali matanya dan melirik  fath
“ jangan lupa jika sekarang kau sudah berbeda “
Fath bangun dan berjalan keluar
“ istirahatlah, tubuhmu masih belum terbiasa “
Brian hanya diam melihat saudaranya itu keluar kamar, setelah itu menutup matanya dan tertidur.
-.-.-.-
1 bulan kemudian
“ oke, aq rasa kau benar benar baik sekarang, semua berjalan sempurna “
Caril bicara pada brian sembari melihat catatannya
“ terima kasih “
Brian mengangguk kecil namun dirinya terlihat bingung
“ ada apa? Kau merasakan sesuatu? “
“ bukan itu “
Brian melihat lantai tak lama menatap caril dengan serius
“ kalian sudah menyelamatkan nyawa q, membuat q sembuh dari penyakit q, dan aq merasakan sesuatu yang lain yang aq tidak ketahui berada di dalam tubuh q, apa yang harus q lakukan untuk semua itu? “
Caril menarik bibirnya kecil mendengar itu dan menyimpan peda di atas meja dengan pelan dan membalas brian dengan tatapannya
“ nikmati hidup mu, karena itu yang diinginkan saudara mu “
Caril tersenyum kecil, sedangkan brian hanya terdiam dengan jawabannya, tidak tau harus berkata apalagi sehingga dari mulutnya hanya terucap kata terima kasih.
-.-.-.-
Brian menutup pintu ruang kesehatan setelah itu berjalan menuju kamarnya, namun ketika sampai ditangga brian menghentikan langkahnya dan melihat sekeliling, tidak ada salahnya untuk melihat lihat keadaan dan dirinya pun ingin merasakan angin lembut di pagi ini.
Brian berbalik dan turun dari lantai 3, dirinya melihat sekitar, melihat hikaru yang memandang taman dari jendela, hikaru melirik brian dengan wajah datar setelah itu kembali melihat taman, membuat brian mengerutkan keningnya kecil dan namun tidak berkomentar.
“ hati hati “
Brian menghentikan langkahnya melihat fath dan beberapa orang yang tidak di kenalkan mengucapkan salam pada sesorang yang berada di dalam mobil, setelah mobil itu pergi, terlihat fath berbisik pada orang yang berambut abu abu disampingnya. Namun brian hanya diam saja dan kembali berjalan.
“ kak fath!!!! “
Tiba tiba saja seorang anak menerjang brian dari belakang, membuat brian kaget dan langsung melihat anak itu, leo
“ kak fath! Ayuk main! Aq lihat kak fath keluar dari ruang kesehatan, apa ada masalah? “
“ aq bukan fath “
Brian melihat leo dengan wajah datar
“ kak fath kenapa, jelek sekali memasang wajah seperti itu “
Tiba tiba saja leo menarik ke2 pipi brian
“ kak fath baik baik saja? “
Brian diam tidak berkomentar tak lama tersenyum terpaksa
“ aq bukan fath, aha aha aha “
Leo diam memandang brian tak lama
“ huaaa “
Tiba tiba saja leo teriak membuat brian kaget agak memundurkan kakinya
“ kak fath, katakan apa yang kak caril lakukan QAQ, katakan!!!!!!! “
Brian diam poker face, bagaimana bisa anak yang di depannya ini tidak mendengar jawabannya jika dia bukan fath, akhirnya brian melihat leo berlali menuju lantai atas sembari teriak kecil memanggil nama caril. Brian menghela nafas kecil setelah itu masuk kedalam ruang tengah, namun brian langsung terdiam dan jatuh terduduk ketika beruang sudah di depannya, duduk dan melihat kearahnya.
“ bagaimana bisa, beruang di dalam rumah “
Jantung  brian berdetak kencang, keringat dingin dan juga tubuh yang gemetaran
“ (vo) apa yang harus q lakukan? Aq aq harus pura pura mati? Ya, memang itu yang harus di lakukan ketika bertemu dengan bruang “
Bruk! Tiba tiba saja brian menjatuhkan  diri, telungkup.
Bruang “ ?? “
Mendengar sesuatu, jasper yang sedang duduk langsung menoleh kearah suara, dan langsung teriak kecil ketika melihat brian tertidur di lantai
“ fath! Apa yang terjadi? Bruang? Apa yang sudah kau lakukan? “
Jasper menyimpan bayi cheetah yang sedang di pangkunya dan menghampiri brian.
“ fath! Bangun hei. Kau baik baik saja “
Brian diam membuka matanya dan melirik jasper yang melihatnya dengan khawatir
“ kau tidak apa apa? “
“ huaaaa “
Namun tiba tiba saja  brian bangun dan teriak kecil ketika melihat cheetah berjalan mendekatinya
“ bagaimana bisa binatang buas ada di dalam rumah? “
“ he? “
Jasper terlihat heran
“ mereka kan peliharaan q? err.. fath, aq rasa kau harus menemui caril “
“ aq bukan fath “
Brian melihat jasper, namun dirinya masih gemetaran melihat beruang menggerakan tubuhnya kearahnya
“ a-apa yang harus q lakukan? “
Jasper diam memperhatikan brian,
“ jika kau bukan fath, lalu kau siapa? “
“ brian “
“  wajah kalian sama “
“ kami kembar “
Brian menjawab cepat, jasper diam, tak lama dirinya seperti mengingat sesuatu yang membuat brian mungkin bisa bernafas lega
“ kau kakaknya yang mendapat pengobatan itu yah?, salam kenal, aq jasper, kau tidak perlu takut dengan mereka, mereka teman q “
Brian mengangguk kecil
“ brian “
“ saa, beruang, jangan takuti brian, dia masih belum terbiasa “
Beruang diam, tak lama, berjalan menjauh dan duduk di dekat kursi, brian menghela nafas kecil dan mencoba bangun
“ bagaimana bisa, mereka menjadi teman mu? “
“ kemampuan q, aq mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dengan mereka “
Jasper tertawa kecil, dan brian tidak kembali menjawab, satu hal lagi yang bertambah di kepalanya, dia melihat sesuatu yang tidak mungkin terjadi di depannya, dan brian mulai merasa jika sesuatu yang besar akan terjadi, mungkin saja dirinya akan bertemu dengan hal yang lebih aneh dan juga mengerikan dari pada behadapan langsung dengan beruang, namun tiba tiba saja brian benar2 terdiam ketika mengingat dirinya yang pura pura mati, ingin sekali membenturkan kepalanya sendiri jika kembali mengingat hal itu.
-.-.-.-
Brian kembali berjalan menuju lantai dasar, dan langsung menghentikan langkahnya ketika melihat harimau putih berjalan menuju kearahnya,
“ harimau jasper, aq hanya perlu berjalan tenang seolah tidak melihat apapun “
Brian bergumam kecil dan kembali melangkahkan kakinya
“ fath mau kemana? Aq tadi mencari mu “
DEG! Dalam 1 detik brian kembali menghentikan langkah kakinya, mendengar harimau itu bicara padanya, wajahnya kembali memucat
“ fath? “
Harimau itu kembali bicara, brian diam kehabisan nafas dan tertawa kecil
“ fath? Ada sesuatu? “
“ aq bukan fath “
V.o “ kuatkan diri kuatkan diri “
“ bukan fath? “
Tiba tiba saja harimau itu berubah bentuk menjadi manusia, berambut merah dan juga mata hijau. Haru. Brian diam
“ huaaaaaaaaaaaaaaa “
“ eh? “
-.-.-.-.-.-.-
brugh! Brian menutup pintu kamarnya, nafasnya terengah, keringat mengucur di keningnya,
“ apa apa ini, tempat apa sebenarnya ini “
Brian bicara sendiri, mengambil air di atas meja dan meminumnya
“ bagaimana bisa, binatang berubah menjadi manusia, aq yakin aq tidak sedang bermimpi “

Brian mengatur nafasnya setelah itu duduk di tempat tidurnya.

No comments:

Post a Comment

Map